Sabtu, 07 Mei 2011

TEKNIK MENULIS BERITA

TEKNIK MENULIS BERITA

I. Membuat Judul

Judul adalah identitas sebuah berita atau tulisan, maka pembuatan judul sebuah berita atau tulisan harus menarik (eyecatching). Fungsi utama judul dalam sebuah berita sebagai pemadatan isi sekaligus gambaran dari isi berita.
Bagaimana membuat judul yang menarik?
• Diambil dari informasi di dekat bagian atas berita, bagian terpenting berita
• Dipilih kata-kata yang memenuhi ruangan yang tersedia
• Biasanya kata benda diikuti kata kerja, atau Subjek-Predikat, mubtada-khobar
• Hampir harus selalu ditulis dalam langsung, hindari kata “telah” atau “sudah”, juga “akan”,
• Umumnya penggunaan singkatan dihindari
• Jelas atau tidak samar
• Menggunakan kalimat aktif,
• Hindari kalimat tanya

II. Membuat Alenia Pembuka atau Lead

a. Unsur 5W+1H dalam Lead
Diantara unsur 5W+1H ialah :
What (apa yang terjadi),
Who (siapa yang terlibat),
Where (dimana kejadian itu berlangsung),
Why (mengapa bisa terjadi),
When (kapan kejadian itu berlangsung),
How (bagaimana kejadiannya).
b. Contoh-contoh Lead
1. Lead Menonjok. Lead menonjok (juga disebut cartride, capsule atau astonisher) mengguncang pembaca di baris pertamanya, dan membuat pembaca ingin segera membaca baris berikutnya.
Contoh:
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kurs rupiah terpuruk ke Rp.17.000 per dolar.
2. Lead Parody. Lead dengan manggunakan Judul lagu, kata-kata mutiara, pribahasa, judul buku laris atau judul film terkeal, frasa-frasa atau ungkapan-ungkapan yang sedang nge-trend, biasanya dalam bentuk parody, untuk menghidupkan lead berita.
Contoh:
Antara “madu dan racun” buat Herman (30) tampaknya lebih menarik racun. Kemarin (24/10) ia memang meneguk sebotol racun serangga yang hampir saja merenggut nyawanya.

3. Lead Deskriptif. Kejadian yang hidup membuat adegan kejdian serasa tampil di depan mata pembaca dan memberikan jiwa pada tulisan di tempat kejadiannya atau memberikan gambaran penampilan fisik seseorang atau objek.
Contoh:
Gara-gara membawa lima paket daun ganja, AS alias Vijay (29) hanya bisa menjulurkan kedua tangannya untuk diborgol ketiak ia dibekuk jajaran Reskrim Polsektif Cimahi, Selasa lalu (21/10). Meskipun ia mengaku sebagai wartawan, pengakuannya itu tidak dapat menyelamatkannya dari tangan hukum.
4. Lead Kontras. Kadang-kadang sebuah peristiwa terdiri dari unsur-unsur yang kontras antara situasi sekarang dan situasi sebelumnya atau antara peristiwa yang ada dan peristiwa yang lain yang menjadi unsur pengingat.
Contoh:
Sebelum Selasa lalu (21/10), AS alias Vijay (29) memang dikenal warga sekampungnya sebagai seorang wartawan. Sekarang ia hanya seorang tersangka tindak pidana karena kedapatan membawa paket daun ganja untuk diperjualbelikan.
5. Lead Bertanya. Pertanyaan dalam pembukaan kalimat mempunyai keuntungan dapat membangkitkan minat. Tetapi waspadalah untuk tidak menggunakan lead bertanya secara berlebihan, melainkan hanya kalau masalahnya itu sendiri merupakan pokok berita.
Contoh:
Dapatkah seorang wartawan ditangkap? AS alias Vijay (29) membuktikan ahwa itu dapat. Warga Kp. Pojok Selata Kel. Setiamanah Kota Cimahi itu Selasa lalu (21/10) kehilangan kekebalannya sebagai seorang wartawan ketiak ia dibekuk jajaran Reskrim Polsektif Cimahi.
6. Lead Kutipan. Penggunaan ucapan-ucapan orang secara tepat, jika dipilih secara selektif dan dipertahankan terus dalam tubuh berita, dapat membuat awal kalimat yang hidup untuk sebuah lead.
Contoh:
“Saya Polisi, tidak mungkin saya memperjualbelikan ganja,” kata Alif (39) saat didatangi polisi di rumahnya. Tetapi, ketika jajaran Reskrim Poltabes Serang, Banten menggeledah dan menemukan 5 paket daun ganja …
7. Lead Kepenasaran Kumulatif. Lead yang tidak mengemukakan pokok berita di alenia pertama biasanya menggunakan siasat untuk memancing rasa penasaran pembaca hingga pembaca terseret untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Contoh:
Perjalanan dart Jakarta-Bandung yang selama ini memakan waktu 3,5 jam,mulai Selasa kemarin (10/4) sudah dapat ditempuh dua jam. Selain menyingkat waktu bagi mereka yang melakukan pejalanan ulang-alik, juga memberikan keuntungan bagi para pengusaha bis karena akan menghemat penggunaan bahan bakar. Jalan tol Dawuan-Cileunyi yang memperpendek jarak Jakarta-Bandung itu, diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri kemarin…
8. Lead Berurutan. Segi yang paling menarik dalam berita ditulis dalam gaya yang berurutan. Fakta-fatanya disusun secara kronologis untuk menunda klimaks atau kepuasan pembaca dalam memnuhi keingintahuannya sampai akhir berita.
Contoh:
Doni (25), warga Tanjung Keliling, kec. Salapian, Kab.Langkat, Sumatera Utara, hari itu merasatidak ada orang yang memperhatikan. Ia bersama rekanya, Buya, menenteng bungkusan besar dan pergi ke luar untuk menemui seseorang. Belum beberapa langkah ia berjalan, dua anggota Reskrim Polsekta Binjai yang berpakaian preman menghampirinya…
9. dll

III. Tubuh Berita/tulisan

Tubuh berita atau tulisan berisi informasi-informasi dari berita yang ingin disampaikan, berupa analisis, reportase, kritik, opini, dsb.

IV. Ending

Ending atau penutup berita merupakan akhir dari tulisan dengan memberika kesimpulan yang ringan. Jika dalam berita, ending berisi informasi yang tidak terlalu penting untuk memudahkan editor memotong tulisan jika space yang tersedia tidak mencukupi.
V. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menulis Berita
1. Spesifik. Tulisan harus spesifik, jangan terlalu umum. Misalnya, “Sejumlah pengunjuk-rasa” kurang spesifik dibandingkan “Dua ribu pengunjuk-rasa”
2. Kalimat aktif dan pasif. Kalimat aktif lebih memberikan tekanan pada pelaku dibandingkan dengan kalimat pasif karena memberi kesan lebih hidup.
3. Kalimat harus pendek. Gunakan kalimat-kalimat atau frasa-frasa pendek dalam menggambarkan suatu aksi. Misalnya, “Sopir itu, kerna teangannya sibuk menepuk lebah yang berdengung mengitari kepalanya, tidak dapat mengendalikan truknya, sehingga truk itu pun oleng dan menyeruduk parit”
4. Sebutkan identitas orang atau narasumber. Sebutkan beberapa identitas narasumber seperti usia, alamat, pekerjaan, dsb.
5. Penggunaan kutipan Kutipan digunakan untuk memberikan efek khusus pada berita, menguatkan fakta berita tersebut.
6. Hindari merek dagang. Hindari menyebut merek dagang dalam berita, kecuali itu memang panting bagi berita.
7. Ketentuan akronim. Jika singkatan kata atau akronim yang dibentuk dari penggalan suku kata atau campuran antara penggalan suku kata dan awal kata menggunakan huruf kecil kecuali huruf awal. Sedangkan singkatan yang dibentuk dari awal kata menggunakan huruf besar semua.

VI. Gaya penulisan Jurnalistik yang Efektif

a. Kecermatan dalam pemberitaan
b. Organisasi atau keteraturan dalam berita
c. Diksi dan tata bahasa yang tepat
d. Prinsip hemat dalam penulisan berita
e. Daya hidup (vitalitas), warna, dan imaginasi

VII. Selamat Menulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar